Peluncuraan PIWARAAN. Ist |
Tamiang Layang, FH – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten
Barito Timur terus berinovasi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Melalui Kepala Badan Pendapatan, Suma Wara Maharati, SE, M.Si, Bapenda
melaksanakan tahap implementasi proyek perubahan dalam Pelatihan Kepemimpinan
Nasional (PKN) II Angkatan VI tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Bandiklat
BPSDM Provinsi Jawa Barat. Proyek ini diberi judul "Strategi Optimalisasi
Peningkatan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) untuk Peningkatan PAD
melalui Sistem Pelaporan Interaktif Wajib Pajak Secara Instan," atau
disingkat PIWARAAN, yang dalam bahasa Maanyan berarti pemberitahuan.
PIWARAAN merupakan inovasi berbasis teknologi
digital yang dirancang untuk memudahkan pelaporan dan pemungutan pajak MBLB
secara cepat, efisien, dan real-time. Sistem ini menawarkan platform online
bagi para pemangku kepentingan untuk melaporkan potensi pajak mineral bukan
logam dan batuan secara interaktif, yang diharapkan mampu meningkatkan
efektivitas serta transparansi dalam pengelolaan pajak daerah.
Suma Wara Maharati menjelaskan bahwa PIWARAAN membawa banyak manfaat, di antaranya pemanfaatan teknologi informasi, peningkatan kolaborasi dan sinergi antarinstansi, integrasi sistem pajak, aksesibilitas yang lebih baik, transparansi, serta akurasi dan akuntabilitas yang lebih tinggi.
"Dengan sistem ini, kita bisa melakukan pemantauan
secara real-time dan akurat, yang akan membantu kita mengoptimalkan penerimaan
pajak dari sektor MBLB," Kata Kepala Bapenda Bartim, Suma Wara Maharati, Selasa (23/7/2024).
Selain itu, proyek ini memiliki visi jangka
menengah yang lebih luas. PIWARAAN nantinya akan diintegrasikan untuk
mengoptimalkan potensi pajak lainnya, serta retribusi di Kabupaten Barito
Timur, yang akan membantu dalam pengumpulan data potensi pajak dan retribusi
sebagai dasar penetapan target PAD.
Peluncuran PIWARAAN dijadwalkan pada Agustus
2024, dengan mengundang berbagai pemangku kepentingan, termasuk media massa,
tokoh masyarakat, dan tokoh adat yang peduli terhadap sumber potensi PAD di
wilayah Barito Timur. Pemerintah daerah menargetkan bahwa inovasi ini akan
memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan PAD, yang pada akhirnya akan
mendukung pembangunan Barito Timur menuju visi “gumi jari janang kalalawah”
atau tanah yang sejahtera. (Vna)